Related Item

Senin, 05 November 2012

Belalang sumber protein, mineral dan vitamin



Belalang dianggap sebagai hewan liar dan hama tanaman. Tetapi di beberapa daerah, hewan ini masih dimanfaatkan menjadi sumber pangan yang memiliki kandungan nutrisi berupa protein, lemak, kalsium, zat besi yang tinggi. Bahkan dalam porsi yang sama, belalang merupakan sumber protein yang lebih baik daripada daging ayam dan kambing. 

Belum lagi, belalang goreng rendah kolesterol dan lemak. 

Di Wilayah Gunung Kidul Yogyakarta misalnya, serangga ini masih dipertahankan sebagai makanan camilan atau lauk-pauk. Nilai kandungan gizi dari belalang pun tak boleh dianggap enteng karena tidak kalah dibandingkan sumber protein lainya seperti daging sapi.


Seperti diungkapkan pakar ilmu gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Ahmad Sulaiman, belalang merupakan hewan yang memiliki beragam jenis kandungan nutrisi penting seperti, protein, vitamin dan mineral.


Kalau pada belalang yang masih segar, kandungan proteinnya sekitar 20 persen, tetapi pada yang kering sekitar 40 persen. Belum kulitnya yang juga mengandung zat kitosan seperti udang. Tetapi tergantung jenis belalangnya, pada musim-musim tertentu ada jenis belang yang kandungan vitaminnya lebih tinggi.  Belalang juga dapat  memenuhi 25 hingga 30 persen kebutuhan vitamin A, ungkap Ahmad di sela-sela kegiatan Nutritalk Jelajah Gizi Sari Husada, di  Gunung Kidul, Yogyakarta, Jumat (2/11/2012) lalu.


Belalang, lanjut Ahmad, saat ini masih dijadikan sumber pangan alternatif, terutama pada masyarakat di sejumlah daerah yang mengalami kesulitan sumber makanan. Bahkan di beberapa negara, belalang sebenarnya sudah dijadikan makanan pokok.


"Sudah banyak penelitian ilimiah yang membuktikan manfaat belalang. Di negara lain bahkan ada yang menjadikannya sebagai makanan pokok.  Di Indonesia pun, di zaman kita susah belalang pernah menjadi makanan utama. Tetapi kini sudah banyak ditinggalkan karena ada beragan sumber protein lainnya,"  papar Ahmad

Manfaat belalang
Masyarakat, lanjut Ahmad, sebenarnya dapat memanfaatkan belalang  untuk membantu memenuhi kebutuhan protein, zat yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan.

"Protein ini sangat penting untuk pertumbuhan.  Bila tubuh kekurangan protein, penyerapan dan fungsi zat gizi lain di dalam tubuh tidak optimal. Misalnya seseorang yang kurang vitamin A dianjurkan makan banyak sayuran. Tetapi makan sayuran tidak akan optimal kalau tubuh kurang protein karena penyerapan itu butuh lemak dan protein pengikat retinol," papar Guru Besar Ilmu Gizi IPB itu.

Pemanfaatan belalang, kata Ahmad memang belum digali secara maksimal di Indonesia. Ia menyarankan, belalang dapat diolah menjadi bahan pangan atau bentuk  makanan lainnya yang lebih menarik dan dapat lebih diterima masyarakat."Mungkin dapat diolah menjadi tepung atau makanan seperti nugget, bakso atau burger. Kalau sudah diolah tentu akan berbeda dan dapat  lebih diterima ," ujarnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar