Berbagai penelitian menunjukkan bahwa produksi sperma para laki-laki di
seluruh dunia menunjukkan penurunan sehingga permintaan bayi tabung ikut
meningkat. Padahal sperma sedikit tidak selalu harus diartikan susah
menghamili pasangan.
Kesalahan diagnosis sering diberikan pada
para laki-laki yang dianggap produksi spermanya hanya sedikit. Beberapa
dokter buru-buru memvonis tidak subur sehingga meningkatkan permintaan
bayi tabung, dan juga berbagai dampak lain seputar kesuburan.
Seperti
yang menimpa Shekhar Maharaj (nama samaran) di India yang divonis tidak
subur oleh dokternya karena hasil pemeriksaan menunjukkan spermanya
terlalu sedikit. Permasalahan muncul ketika ternyata istrinya hamil,
sehingga harus dilakukan tes DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) untuk
membuktikan bahwa anak yang dikandung istrinya benar-benar darah daging
Maharaj.
BUkan hanya Maharaj, ribuan laki-laki India juga
mengalami salah diagnosis gara-gara jumlah spermanya sedikit. Dokter
mengatakan para laki-laki ini tidak subur, sehingga banyak yang meminta
pembuahan berbantu (in vitro fertilization) untuk punya anak.
Agar
tidak memicu kepanikan di kalangan laki-laki dengan produksi sperma
pas-pasan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merasa perlu melakukan
penyuluhan di berbagai kota di India. Pakar-pakar embriologi dikerahkan
untuk meluruskan informasi tentang jumlah sperma yang dibutuhkan untuk
bisa menghamili pasangan.
"Guideline terakhir WHO untuk analisis
sperma menunjukkan bahwa kadar sperma minimal yang dibutuhkan untuk
reproduksi adalah 15 juta/Ml," kata seorang pakar dari WHO di New Delhi,
Daniel Franken seperti dikutip dari Indiatimes, Rabu (13/2/2013).
Penelitian
terbaru memang menunjukkan adanya penurunan produksi sperma di seluruh
dunia, termasuk di India. Jika sebelumnya laki-laki India memproduksi
sperma dengan kadar rata-rata 60 juta/mL, kini kadarnya berkurang
drastis menjadi 20 juta/mL.
Meski demikian, kemampuan untuk
membuahi sel telur tidak hanya ditentukan oleh kadar sperma. Kualitas
sperma juga menentukan. Buktinya 20-30 persen pasien laki-laki India
yang jumlah spermanya sedikit masih bisa membuahi pasangan secara alami,
bukan melalui bayi tabung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar