Related Item

Rabu, 08 Februari 2017

Manfaat Daun Sukun

Dari penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI ) oleh penelitian Tjandrawati, daun sukun mengandung senyawa flavonoid, riboflavin, dan sirosterol. Zat-zat itu bermanfaat untuk menjaga jantung dari kerusakan sistem kardiovasikuler.

Oleh mahasiswa dan alumni Universitas Gadjah Mada, daun sukun dibuat menjadi minuman seperti teh pada umumnya. Dan dikemas seperti teh celup tanpa tali. Tujuan tanpa tali itu, biar daun sukun tetap berada di dalam air saat diseduh dan diminum untuk memaksimalkan kandungan daun sukun ke larutan air.

"Seratus persen bahannya dari daun pohon sukun," kata Suhartono, mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada, Senin, 6 Februari 2017.

Daun sukun yang masih segar, kata dia dibersihkan dan diambil tulangnya. Lalu dijemur selama tiga hingga empat hari. Setelah itu dihaluskan.
Jika daun itu sudah halus, laku dioven untuk mendapatkan tingkat kekeringan yang dibutuhkan dan tidak menghilangkan zat-zat dari daun itu. Setelah dioven, dibungkus menyerupai teh celup. 



"Tinggal diseduh dengan air panas, lalu diminum," kata dia sambil menambahkan bahwa manfaatnya ternyata banyak. Antara lain bisa menyembuhkan penyakit jantung, ginjal, darah tinggi, menurunkan kolesterol, anti inflamasi serta diabetes (penyakit gula).

Suhartono tidak sendiri. Dia dengan dua alumnus Universitas Gadjah Mada Retno Wulandari dan Yunita Praptiwi dari fakultas Biologi membuat daun sukun jadi semacam minuman teh ini. Bisa disebut teh daun sukun ini diproduksi di Dusun Dukuhsari RT 07 RW 02, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Pembuatan daun sukun sebagai semacam teh ini awalnya saat mereka ikut Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) UGM tahun 2013. Ide untuk mengolah daun sukun sebagai semacam teh herbal ini sempat mengalami penolakan dari dosen pembimbing.

Tetapi atas kegigihan, mereka berhasil mendapatkan hibah dari program itu sebesar Rp 7,250 juta untuk modal dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
"Bisa dikonsumsi anak-anak hingga dewasa," kata Retno.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar