Yang disebut dengan minyak ikan sebenarnya bukan hanya yang berasal
dari ikan cod. Namun, ikan cod dikenal sebagai sumber minyak ikan karena
ukuran tubuhnya yang besar, sehingga minyak yang dikandungnya pun lebih
banyak dibandingkan jenis minyak ikan lainnya.
|
Manfaat minyak hati ikan cod sendiri sudah banyak dirasakan sejak
ratusan tahun lalu. Ketika itu, minyak ikan laut dalam dikenal oleh
masyarakat miskin di Inggris bagian utara, Skotlandia, Irlandia, Eropa
bagian utara, Islandia, dan New Foundland.
Ada berbagai penelitian yang mengungkapkan khasiat minyak ikan, termasuk tiga fakta terbaru manfaat minyak ikan berikut ini:
1. Meningkatkan kemampuan anak membaca
Sebuah studi di Universitas Oxford, Inggris, yang melibatkan 362 anak
berusia 7-9 tahun, mengungkapkan manfaat omega-3 terhadap kemampuan
anak membaca. Para responden ini diberi suplemen minyak ikan sebagai
sumber omega-3 dengan dosis 600 mg selama 16 minggu.
Jumlah itu sebenarnya tidak signifikan untuk keseluruhan sampel.
Meskipun begitu, setelah rutin mengonsumsi bahan makanan sumber omega-3,
kemampuan membaca anak-anak yang semula rendah kemudian meningkat dalam
tiga minggu dibandingkan dengan anak-anak yang mendapatkan suplemen
plasebo atau tidak punya zat aktif.
2. Gigi dan gusi menjadi sehat
Minyak ikan ternyata tidak hanya bermanfaat untuk kecerdasan anak.
Penelitian dari Jepang menunjukkan, bahwa minyak ikan juga bermanfaat
untuk kesehatan gigi dan mulut. Dalam penelitian yang dimuat dalam
jurnal Nutrition diungkapkan bagaimana relawan yang mengonsumsi
minyak ikan selama lima tahun ternyata jarang mengalami masalah pada
gigi dan gusi. Para peneliti dari Jepang menemukan rendahnya asupan asam
lemak esensial omega-3 (EFA) dan docosahexaenoic acid meningkatkan peluang terjadinya perkembangan penyakit periodontal.
3. Mengurangi keinginan makan junk food
Anak doyan makan junk food?
Coba minimalkan dengan konsumsi minyak ikan. Mengapa? Dari 185 studi
yang pernah dilakukan ternyata terlihat, suplemen minyak ikan dapat
meminimalkan efek junk food pada otak. Fakta ini diperoleh setelah tim peneliti dari University of Liverpool menganalisis studi-studi yang dilakukan di seluruh dunia untuk menentukan bukti manfaat suplemen asam lemak omega-3.
Studi terbaru yang dipublikasikan dalam British Journal of Nutrition mengindikasikan bahwa kegemaran mengonsumsi junk food dapat
menghalangi proses yang dinamakan dengan neurogenesis atau proses
pembentukan sel saraf baru. Sementara, kebiasaan mengonsumsi bahan
makanan yang kaya asam lemak omega-3 dapat mencegah efek negatifnya
dengan merangsang area pada otak yang mengontrol makan, belajar, dan
ingatan.
Tim peneliti menyimpulkan, minyak ikan tidak memiliki efek langsung
pada proses tersebut dalam area di otak. Meski demikian, minyak ikan
memiliki peran penting dalam mengurangi kemampuan karbohidrat atau gula
dan lemak jenuh untuk menghambat kontrol otak terhadap keinginan makan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar