Kelebihan lemak bisa membuat kemampuan otak menyusut, karena lemak membuat otak jadi lebih cepat tua dari usia sesungguhnya. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Neurobiology of Aging menyebut kaitan antara lemak dan otak. |
Penelitian yang melibatkan 527 orang dewasa ini menunjukkan bahwa partisipan yang tergolong obesitas memiliki lebih sedikit white matter atau materi putih otak. Patokan obesitas yang digunakan para peneliti adalah skala Body Mass Index (BMI). Partisipan dengan BMI di atas 25 dikategorikan obesitas oleh para peneliti.
White matter adalah jaringan penghubung di otak. Jaringan ini yang mengatur jalur komunikasi dan pengiriman sinyal dalam otak. Jaringan ini juga yang bertanggungjawab atas memori atau ingatan seseorang.
White matter merupakan bagian otak yang terus berkembang. Saat seseorang mencapai usia 40 tahun, biasanya fungsi white matter mulai mengalami penurunan. Tak heran jika gangguan ingatan terjadi pada usia lanjut.
“Seiring usia, fungsi white matter akan menurun secara alami. Tapi obesitas mampu mempercepat penurunan fungsi tersebut. Faktanya, partisipan yang mengalami obesitas memiliki usia otak lebih tua sepuluh tahun dari seharusnya,” ujar Lisa Ronan, PhD selaku ketua tim peneliti dari University of Cambridge di Inggris.
Jaringan lemak yang terlalu banyak membuat tubuh menghasilkan protein penyebab radang yang disebut sitokin. Protein sitokin ini mampu merusak otak.
Sebelumnya telah ada penelitian mengenai obesitas dan kinerja otak. Hasilnya, lemak disebut dapat meningkatkan risiko demensia atau gangguan ingatan.
“Tak ada salahnya untuk mulai mengurangi lemak dalam tubuh Anda saat ini juga. Apalagi ada penelitian yang menyebut kalau berat badan yang normal turut meningkatkan kinerja otak.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar