Gigi berlubang (karies) merupakan proses ketidakseimbangan antara pelepasan mineral dari dalam gigi dengan pengembalian mineral ke dalam gigi. |
Beberapa faktor yang memengaruhi proses tersebut antara lain:
1. Akumulasi plak
2. Frekuensi konsumsi karbohidrat
3. Frekuensi paparan asam
4. Kualitas dan kuantitas air liur yang kurang baik serta memadai
5. Asupan fluor yang kurang.
Frekuensi paparan asam yang tinggi pada rongga mulut menyebabkan mineral-mineral di dalam gigi lebih cepat hilang dan mengawali terbentuknya gigi berlubang. Beberapa contoh paparan asam antara lain, mengonsumsi minuman ringan berkarbonasi, minuman olahraga, jus buah, pempek (dan kuahnya) serta air perasan lemon.
Proses singkatnya adalah pH rongga mulut akan turun drastis ke tingkat terendah dan akan bertahan dalam waktu yang lama. Dalam kondisi mulut yang sangat asam, memungkinkan terjadinya pelepasan mineral-mineral dari dalam gigi dan secara klinis mulai terbentuk lubang.
Dalam suatu penelitian yang dilakukan tahun 2009 disimpulkan bahwa pasien yang mengonsumsi minuman berkarbonasi dan jus buah dengan volume total 1.5 L per hari selama 6 tahun mengakibatkan gigi berlubang hampir di seluruh bagian leher giginya. Penelitian lain pada tahun 2006 menyebutkan bahwa minuman berkarbonasi dan jus buah menyebabkan gigi kehilangan mineralnya sampai 50 persen pada menit pertama.
Untuk pencegahan yang dapat dilakukan adalah mengurangi frekuensi konsumsi asam, terutama kuah pempek dan air perasan lemon. Setelah mengonsumsi asam, tunggu sekitar 40 menit, lalu lakukan penyikatan gigi dengan pasta gigi berfluor.
Meningkatkan konsumsi air mineral hingga 2L per hari juga dapat menjaga pH rongga mulut tetap normal.
Sebaiknya saat ini lakukan juga konsultasi dan pemeriksaan langsung ke dokter gigi langganan Anda, sehingga Anda akan mendapatkan perawatan non invasif maupun invasif yang tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar